BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dalam sistem periodik unsur-unsur disusun berdasarkan urutan kenaikan nomor atomnya. Unsur-unsur
yang terletak dalam satu baris disebut periode, sedang unsur-unsur yang
terletak dalam satu lajur dinamakan satu golongan. Unsur-unsur
yang terletak dalam satu golongan mempunyai sifat-sifat fisik dan sifat kimia yang hamper sama. Dalam system periodic ini seluruhnya terdapat 16 golongan,
yaitu golongan
I sampai golongan
VIII dan masing-masing terbagi menjadi golongan A dan golongan B. selain itu setiap unsur juga memiliki blok-bloknya masing-masing.
Unsur-unsur
golongan IIA terdiri dari berilium (Be), magnesium (Mg), kalsium (Ca),
stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Unsur-unsur ini dikenal juga
dengan istilah logam alkali tanah.
Disebut logam
alkali tanah karena membentuk basa, tetapi senyawa-senyawanya kurang larut
dalam air. Unsur alkali tanah umumnya ditemukan di alam dalam bentuk
senyawa-senyawanya. Semua logam alkali tanah membentuk senyawa dengan bilangan
oksidasi +2.
Logam alkali tanah
yang paling banyak terdapat di alam adalah kalsium dan magnesium, yang
menempati urutan ke-5 dan ke-8 sebagai atom terbanyak pada kulit bumi.
Sementara itu unsur yang paling sedikit dari golongan IIA adalah radium sebab
bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur lain.
Salah satu dari
sekian banyak senyawa kalsium yang dapat dimanfaatkan khususnya dalam bidang
kedokteran adalah gips. Masih banyak senyawa kalsium yang bisa dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari, seperti kalsium hidroksida (Ca(OH)2) yang
biasa disebut sebagai kapur padam. Kalsium hidroksida digunakan untuk
mendirikan bangunan yaitu sebagai campuran pasir dan semen. Dalam percobaan ini
akan di bahas mengenai sifat-sifat unsur-unsur alkali tanah terutama unsur
kalsium (Ca), magnesium (Mg) dan barium (Ba) serta kegunaannya.
Unsur-unsur blok s dalam system periodic adalah unsur-unsur yang paling
reaktif. Semua unsur
alkali tanah sangat reaktif. Unsur-unsur
alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali.
Kereaktifan unsur-unsur
alkali menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas. Dalam percobaan ini akan dipelajari beberapa sifat alkali tanah dari Mg dan Ca.
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah yang akan dibahas
dalam percobaan ini yaitu menguraikan tentang bagaimana mempelajari sifat –
sifat unsur alkali tanah ?
1.3. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka
tujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari sifat – sifat dan unsur alkali
tanah.
1.3. Manfaat
Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang sifat-sifat
unsur alkali tanah, kegunaan unsur alkali tanah dan senyawanya. Dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam melakukan praktikum agar pelaksanaan dan hasil praktikum yang akan datang
dapat lebih sempurna.
BAB
II
KAJIAN PUSTAKA
Unsur-unsur Bloks S
dalam sistem periodik adalah unsur-unsur yang paling reaktif. Unsur-unsur
alkali tanah kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Kereaktifan
unsur-unsur alkali menunjukkan kecendrungan perubahan yang jelas.
Unsur-unsur alkali jarang larut dalam air. Unsur-unsur ni
biasanya ditemukan dalam tanah berupa senyawa yang tidak larut, maka disebut
logam alkali tanah (alkaline earth metal). Logam-logam alkali tanah terdiri
dari Berilium (Be), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Stransium (Sr), Barium (Ba),
dan Radium (Ra). Logam alkali tanah yang paling banyak terdapat di alam adalah
kalisium dan magnesium, yang menempati peringkat ke-5 dan ke-8 sebagai atom
terbanyak pada kulit bumi. Sementara unsur yang paling sedikit dari golongan II
A adalah radium sebab bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsur
lain. Dalam percobaan ini akan
dipelajari beberapa sifat Ca
dan Mg.
Dibandingkan dengan unsur-unsur alkali, unsur-unsur alkali tanah
mempunyai titik leleh, kerapatan, dan kekerasan yang tinggi.
Sebab ikatan logam antara atom-atomnya kuat. Sehingga logam alkali tanah lebih
bersifat logam dibandingkan logam
alkali. Logam alkali tanah dapat bereaksi dengan air, udara, halogen, hidrogen,
belerang, asam dan basa kuat, meskipun tidak semuanya dapat bereaksi.
Logam
magnesium banyak dijumpai disumbernya, yaitu air laut, sedangkan kalsium banyak
dijumpai yaitu batu kapur (CaCO3), pualam
(CaCO3) dan gips (CaSO4.2H2O). Sedangkan
magnesium dijumpai sebagai amgnet (MgCO3) dan kiserit (MgSO4).
Campuran magnesium dan kalsium ditemukan pada dolomite (CaCO3.MgCO3)
dan asbes (CaSiO3.3MgSiO3). Selain itu ada juga ditemukan
pada karnalit (KCl.MgCl.6H2O) dan mika (K-Mg-Al silikat).
Sumber utama
dari berilium adalah beryl dengan rumus Be3Al2(SiO3)6.
kristal beryl setelah digosok disebut manikam (zamrud, emerald). Suatu permata
yang terkenal, sedangkan sronsium ditemukan pada bijih strontianit (SrCO3)
dan selestit (SrSO4). Barium ditemukan dalam bijih barit (BaSO4)
dan loterit (BaCO3). Oleh kaena sifatnya yang mudah melepas
elektron, maka logam–logam alkali tanah bersifat reduktor kuat, meski tidak
sekuat unsur–unsur alkali. Logam–logam alkali tanah dapat langsung bereaksi
dengan halogen dan belerang.
M + X2 → MX2 (halida)
M + S → MS (sulfida)
Pada suhu
tinggi unsur alkali tanah dapat bereaksi dengan nitrogen dan karbon.
M + N2 → M3N2 (nitrida)
M + 2O →
MO2 (karbida)
Logam
alkali tanah juga mampu bereaksi dengan air membentuk basa dan gas H2.
M (s) +
2H2O (l) →
M(OH)2 (s)
+ H2 (g)
Berilium
praktis tidak bereaksi dengan iar, sebab akan segera terbentuk lapisan tipis
BeO yang melindungi permukaan logam. Magnesium hanya mampu bereaksi dengan air
panas. Hanya kalsium, stronsium, dan barium yang dapat beraeaksi denga air
dingin.
Semua
senyawa kalsium, stronsium dan barium berikatan ionik yang menandung ion–ion Ca2+,
Sr2+, atau Ba2+. Hampir semua senyawa magnesium berikatan
ionik, hanya dalam senyawa organik seperti CH3MgBr dan Mg(C2H5)2
dengan membentuk ikatan kovalen. Sebaliknya, sebagian besar senyawa
berilium berikatan kovalen.
Senyawa–senyawa
hidroksida alkali tanah, kecuali (Be(OH)2)
merupakan basa–basa kuat.
M
(OH)2 (s) → M2+ (aq) + 2OH- (aq)
Be(OH)2
tergolong basa lemah sebab hanya erionisasi sedikit sekali, bahkan menunjukkan
sifat amfoter.
Beberapa kegunaan
dari senyawa alkali tanah yaitu :
1.
Mg(OH)2
sebagai antasida (obat maag)
2.
MgSO4
sebagai obat pencahar usus, pupuk tanaman.
3. MgCO4
sebagai bahan cat
4. CaSO4
untuk zat pengering, pembuatan keramik gips (penyambung tulang)
5. CaC2
sebagai bahan pembuat gas asetilena
6. CaCl2
sebagai zat pengering
7.
Sr(NO3)2
sebagai sumber nyala merah pada kembang api
8. BaSO4
sebagai bahan cat
Kereaktifan unsur–unsur alkali tanah
menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas. Dalam percobaan ini akan
dipelajari beberapa sifat dari Mg dan Ca.
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
3.
1. Metode Penelitian
Waktu pelaksanaan praktikum ini adalah metode
eksperimen dan dianalisis menggunakan metode diskriptif kuantitatif.
3.2.
Tempat dan Waktu
Percobaan unsur-unsur alkali tanah dilaksanakan di Laboratorium Kimia
PMIPAFKIP UNLAM Banjarmasin, pada hari senin, 08 April 2013
3.3.
Alat dan Bahan
Alat-alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah:
-
Penjepit
tabung :
6 Buah
-
Corong : 1 Buah
-
Pipet
:
6 Buah
-
Kaca
arloji : 6 Buah
-
Tabung
reaksi : 10 Buah
-
Gelas
kimia 250 mL : 3
Buah
-
Pembakar
/ spiritus :
3 Buah
-
Neraca
analitik : 1 Buah
-
Pipa
penyalur gas dan sumbat :
1 Buah
-
Rak
tabung reaksi : 5 Buah
-
Gelas
ukur 10 mL : 4 Buah
-
Klem
dan Statif :
1 Buah
-
Gelas
Kimia 500 ml : 3 Buah
-
Kaki
tiga dan kasa asbes : 1 Buah
-
Hotplate : 1
Buah
Bahan-bahan yang diperlukan dalam
percobaan ini adalah:
1.
Aquades
2.
Kertas Saring
3.
Indikator
Universal
4.
Magnesium
karbonat
5.
Mg (serbuk)
6.
Magnesium
klorida
7.
Kalsium
klorida
8.
Kalsium
Hidroksida
9.
Kalsium
karbonat
10.
Magnesium
oksida
11.
Barium
klorida
12.
Kalsium
oksida
13.
Barium
karbonat
14.
Barium
hidroksida
15.
Natrium
Hidroksida
16.
Natrium
Sulfat
17.
Natrium
Karbonat
3.
4. Prosedur Kerja
v Eksperimen
1. Reaksi dengan air
-
Memasukkan
0,5 gram serbuk Mg ke
dalam 10 mL air
dingin yang terdapat dalam
gelas kimia. Mengamati reaksi
dan memeriksa hasil reaksi
-
Dengan
cara yang sama, melakukan dengan logam Ca
-
Mereaksikan
0,5 gram Mg dengan air seperti gambar
-
Membiarkan
sampai ½ jam, kemudian memeriksa hasilnya.
v Eksperimen 2. Sifat asam-basa
-
Memasukkan 0,1 gram MgO, 0,1 gram Ca(OH)2 dan Ba(OH)2 ke
dalam masing-masing tabung
reaksi
-
Menambahkan
dengan 10 mL air kemudian mengocok.
-
Menambahkan
2 tetes indikator universal ke dalam masing-masing tabung. Memeriksa pH
larutan.
v Eksperimen 3. Hidrolisis klorida
-
Memanaskan klorida hidrat dari Mg, Ca,
dan Ba dalam tabung reaksi pada kamar asam sebanyak 0,1 gram.
-
Memeriksa asam klorida yang terbentuk.
v Eksperimen 4. Kestabilan Thermal Karbonat
-
Memanaskan masing-masing garam karbonat yang kering dari barium
dan kalsium dalam 2
tabung reaksi
-
Memanaskan beberapa menit
-
Mencatat kecepatan timbulnya gas dan
tingkat kekeruhan air kapur
v Eksperimen 5. Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah
-
Memasukkan 2 mL larutan alkali tanah (Mg2+
; Ca2+ ; Ba2+) 0,1 M kedalam tabung reaksi yang berbeda
-
menambahkan volume yang sama ion hidroksida 0,1 M ke dalam
masing-masing tabung reaksi yang sudah diisi larutan alkali tanah. Mencatat
endapan yang terbentuk.
-
Melakukan
percobaan yang mirip tetapi sebagai pengganti ion hidroksida, gunakan ion
sulfat dan ion karbonat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENGAMATAN
No
|
Perlakuan
|
Hasil
Pengamatan
|
1.
2.
3.
4.
5.
a.
b.
c.
|
Reaksi dengan
air
-
0,5 gram Logam Magnesium + 5 mL air
dingin
-
Serbuk Mg dibungkus kertas saring dan
dimasukkan ke dalam air panas.
Sifat asam –
basa
-
0,1 g MgO + 10 mL air
Mengocok
larutan
-
0,1 g Ca(OH)2 + 10 mL air
Mengocok larutan
-
0,1 g Ba(OH)2 + 10 mL air
Mengocok larutan.
Hidrolisis
Klorida
ü
Menimbang :
-
MgCl2
-
CaCl2
-
BaCl2
ü
Memanaskan masing-masing bahan
-
MgCl2.6H2O
-
BaCl2.2H2O
-
CaCl2.2H2O
Kestabilan
Thermal Karbonat
- Memanaskan 1
g karbonat (CaCO3)
- Memanaskan 1
g BaCO3
Kelarutan
beberapa senyawa unsur alkali tanah
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Mg2+
+ 2 mL larutan ion OH- 0,1 M
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Ca2+
+ 2 mL larutan ion OH- 0,1 M
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Ba2+
+ 2 mL larutan ion OH- 0,1 M
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Mg2+
+ 2 mL larutan ion SO42- 0,1 M
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Ca2+
+ 2 mL larutan ion SO42- 0,1 M
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Ba2+
+ 2 mL larutan ion SO42- 0,1 M
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Mg2+
+ 2 mL larutan ion SO42- 0,1 M
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Ca2+
+ 2 mL larutan ion SO42- 0,1 M
-
2 ml larutan 0,1 M ion logam Ba2+
+ 2 mL larutan ion SO42- 0,1 M
|
- Logam
Magnesium tidak larut dalam air
- Massa Serbuk
Mg = 0,5 gram
- Terdapat
gelembung-gelembung gas pada tabung reaksi.
-
Larutan bercampur
-
Larutan bening berendapan
pH = 9 (basa)
-
Larutan bercampur
-
Larutan keruh berendapan
pH = 11 (basa)
-
Larutan bercampur
-
Larutan sedikit keruh berendapan
pH = 13 (basa)
- 0,1 g
- 0,1 g
- 0,1 g
- Setelah
dipanaskan larutan menjadi padat yang berwarna putih dan cepat meleleh
pH = 1
- Setelah dipanaskan serbuk tidak
berubah menjadi larutan dan bereaksi dengan lambat
pH = 2
-
Setelah dipanaskan serbuk mencair dan
kembali menjadi padat serta serbuknya bertambah banyak, bereaksi dengan lebih
cepat daripada BaCl2
pH = 2
- Waktu yang
diperlukan untuk timbulnya gas dan air kapur keruh adalah 9 menit
- Pada waktu 2
menit air kapur bereaksi menghasilkan gelembung
- Larutan keruh
(+), terdapat endapan (+)
- Larutan keruh
(++), terdapat endapan (++)
- Larutan keruh
(+++), terdapat endapan (+++)
- Larutan tetap
bening, tidak terbentuk endapan
- Larutan tetap
bening, tidak terbentuk endapan
- Larutan putih
keruh, terdapat endapan (+++)
-
Larutan agak keruh, terdapat endapan
putih sedikit (+)
-
Larutan agak keruh, terdapat endapan
(++)
-
Larutan agak keruh, terdapat endapan
(+++)
|
4.2 PEMBAHASAN
Eksperimen 1. Reaksi
dengan Air
Pada reaksi antara logam magnesium dengan air, menurut hasil pengamatan
tidak terjadi reaksi (Mg tidak terlarut). Reaksi antara magnesium dengan air
menghasilkan gas hidrogen.
Reaksinya sebagai berikut :
Mg (s) + H2O (l) → MgO (s) + H2
(g)
Menurut reaksi diatas adanya gas hidrogen dapat dilihat oleh adanya
gelembung-gelembung gas, namun hal ini tidak ditemukan oleh praktikan,
kemungkinan karena logam Mg bereaksi sangat lambat pada suhu dingin. Sehingga
reaksi tidak terlihat pada waktu yang cepat.
Pada reaksi antara serbuk magnesium dengan air, terjadi reaksi yang lambat,
karena pada proses ini diperoleh air panas dan waktunya 30 menit sehingga
menghasilkan gelembung-gelembung gas yang merupakan gas hidrogen dan membentuk
larutan basa.
Reaksi yang terjadi adalah:
Mg (s) + 2 H2O (l) →
Mg(OH)2 (s) + H2 (g)
Percobaan tersebut menggunakan air panas untuk mempercepat reaksi. Logam
magnesium merupakan unsur elektron positif dan reduktor kuat serta kurang
reaktif. Mg(OH)2 yang dihasilkan pada reaksi dapat dipakai sebagai
antisida (obat maag) untuk menetralkan HCl yang berlebih dalam lambung.
Dari hasil pengamatan, Mg dengan menggunakan air panas reaksi terjadi lebih
cepat daripada dengan air dingin. Hal ini ditunjukkan dengan lebih cepatnya
terbentuk gelmbung gas pada tabung reaksi daripada percobaan sebelumnya pada
logam magnesium dalam air dingin. hal ini menunjukkan bahwa suhu dapat
mempercepat terjadinya reaksi.
Ekperimen 2 . Sifat
Asam Basa
Pada eksperimen 2, reaksi antar MgO dengan air menghasilkan larutan bening
dan terdapat endapan putih dilapisan bawahnya. Setelah itu mengukur pH dengan
kertas indikator dan ternyata pH-nya = 9. Hasil uji ini menunjukkan bahwa
larutan bersifat basa.
Reaksinya adalah:
MgO (s) + H2O (aq) → Mg(OH)2
(s)
Mg2+ + 2OH- → Mg(OH)2
(s)
Logam ini bersifat sebagai alkalis (pembentuk basa). Mg(OH)2 digolongkan
sebagai basa lemah dan MgO dalam air bersifat basa sehingga disebut oksida
basa.
Jika MgO diganti dengan Mg(OH)2 maka hasilnya akan sama yaitu
Mg(OH)2 larut dalam air, karena hidroksida larut dalam air dan
kelarutannya makin besar dengan bertambahnya nomor atom. Reaksi MgO dengan air
menghasilkan endapan putih yaitu Mg(OH)2, hal ini dikarenakan
larutan tersebut lewat jenuh atau Ksp larut < hasil kali konsentrasi
ion-ionnya sehingga larut dalam air.
Pada reaksi antara Ca(OH)2 dengan air menghasilkan larutan yang
keruh dan terdapat endapan putih. Setelah itu diukur pH-nya dengan kertas
indikator dan ternyata pH-nya = 11 yang menunjukkan larutan tersebut bersifat
basa kuat yang disebut kapur. Ca(OH)2 dapat digunakan untuk produksi
gula, pengolahan air limbah dan mengapuri tembok.
Reaksi yang terjadi:
Ca(OH)2 → Ca2+ + 2
OH-
Ca2+(aq) + 2 H2O(aq) → Ca(OH)2
(s) + H2 (g)
Reaksi Ba(OH)2 dengan air menghasilkan larutran yang keruh dan
terdapat endapan. Setelah itu diukur pH-nya dengan kertas indikator dan
ternyata pH-nya = 13. Hasil uji ini menunjukkan bahwa larutan bersifat basa.
Reaksi yang terjadi:
Ba2+(aq) + 2 H2O(aq) → Ba(OH)2 (s) + H2 (g)
Dengan bertambahnya nomor atom dan makin besarnya jari-jari sehingga makin
mudah melepas ion OH-. Urutan kebasaan alkali tanah Mg(OH)2 <
Ca(OH)2 < Ba(OH)2
Jika dilihat dari sifat basa antara barium, magnesium dan Calsium, barium
memiliki sifat basa yang paling kuat.
Eksperimen 3. Hidrolisis
Klorida
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah, dapat diperkirakan dengan cara
memanaskan klorida hidrat dan memeriksa gas hidrogen klorida (HCl) yang
dihasilkan.
Pada percobaan masing-masing klorida hidrat dari magnesium, kalsium dan
barium dipanaskan dalam tabung reaksi pada kamar asam (dalam percobaan kamar
asamnya diluar laboraturium) dan dipanaskan mengunakan pembakar spiritus.
Reaksi yang terjadi pada ketiga klorida tersebut sebagai :
CaCl2 (s) + 2 H2O → Ca(OH)2 +
2 HCl
BaCl2 (s) + 2 H2O → Ba(OH)2 + 2 HCl
Dari hasil percobaan ketika MgCl2 dipanaskan larutan menjadi
padat yang berwarna putih dan cepat meleleh. Saat asam mulai terbentuk barulah
diuji pH-nya dengan memasukkan kertas indikator pada tabung reaksi. Dari hasil
percobaan didapat pH yang dihasilkan dari pembakaran MgCl sebesar 1. Hal ini
menunjukkan larutan bersifat asam.
Begitu juga yang dilakukan pada pembakaran CaCl2 dan BaCl2
menghasilkan gas HCl dari percobaan diperoleh pH pada pembakaran CaCl2
yaitu 2 dan pada pembakaran BaCl2 pHnya 2.
Dalam percobaan ini Mg mempunyai kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah
yang lebih besar dibandingkan dengan Ca dan Ba. Ini dapat dilihat pada pH gas
HCl yang dihasilkan oleh klorida hidrat dari magnesium (MgCl2.6H2O)
yang paling asam (pH = 1) daripada lainnya.
Ekperimen 4. Kestabilan Termal Karbonat
Pada percobaan kestabilan termal karbonat ini dilakukan dengan memanaskan
kalsium karbonat dan Barium karbonat dimana barium karbonat lebih cepat
menghasilkan gelembung gas CO2 dibanding kalsium karbonat. Akibat
terjadinya gelembung gas CO2 akan mengakibatkan air kapur menjadi
keruh. Kekeruhan tersebut terjadi karena adanya CO2 yang dialirkan
pada air kapur.
Rekasi yang terjadi yaitu:
CaCO3 (s) → CaO (s) +
CO2 (g)
BaCO3 (s) → BaO (s) + CO2 (g)
Urutan kecepatan timbul gelembung gas (tingkat kekeruhan air kapur): CaCO3
< BaCO3.
Eksperimen 5. Kelarutan Beberapa Senyawa Alkali Tanah
·
Reaksi
antara logam alkali tanah dengan ion OH-
Pada reaksi logam Mg2+ dengan ion hidroksida
menghasilkan larutan yang keruh terdapat endapan (+).
Reaksi yang terjadi :
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) → Mg(OH)2 (s) Ksp = 9,10-12
Reaksi
ion Ca2+ dengan ion hidroksida akan menghasilkan larutan yang keruh
dan terdapat endapan (++). Reaksinya adalah:
Ca2+(aq) + 2OH- (aq) → Ca(OH)2 Ksp = 10-6
Dalam reaksi ion hidroksida dengan Ba2+ menghasilkan larutan
yang keruh dan endapan yang terbentukpun lebih banyak (+++).
Reaksinya adalah:
Ba2+(aq) + 2OH- (aq) → Ba(OH)2 Ksp = 5 x 10-3
Dari ketiga percobaan percobaan diatas, endapan yang dihasilkan Mg(OH)2
lebih banyak dibanding Ca(OH)2 atau Ba(OH)2. Hal ini
dapat dilihat dari harga Ksp masing-masing senyawa. Semakin kecil harga Ksp,
maka semakin sukar zat melarut dan semakin mudah pula zat mengendap, sehingga
dapat ditulis bahwa ion-ion alkali tanah dalam ion hidroksida yaitu:
Mg2+ < Ca2+ < Ba2+
Dapat disimpulkan bahwa ion Ba2+ lebih mudah larut dalam
hidroksida dibandingkan Ca2+ dan Mg2+.
·
Reaksi
logam alkali tanah dengan ion SO42-
Reaksi antara ion Mg2+ dengan ion sulfat menghasilkan larutan
bening dan tidak terbentuk endapan.
Reaksi yang
terbentuk :
Mg2+ (aq) + SO42- (aq) → MgSO4 (aq)
Ksp = besar
MgSO4 yang dihasilkan mudah larut dalam air dan dikenal sebagai
garam inggris. Dapat dijumpai secara alami pada MgSO4. H2O
Reaksi anatara logam Ca2+ denngan ion sulpat menghasilkan
larutan tetap bening dan tidak terdapat endapan, seharusnya pada reaksi ini
terbentuk endapan putih (CaSO4).
Reaksi yang terjadi sebagai berikut :
Ca2+(aq) + SO42- (aq) → CaSO4 (aq) Ksp = 2.10-4
Reaksi ini menghasilkan kalsium sulfat CaSO4yang merupakan zat
padat putih dan banyak ditemui dalam bentuk kristal sebagai anhidrat dan
dehidrat CaSO4. H2O (gibs atau alabaster).
Kesalah yang terjadi mungkin disebabkan karena kesalahan praktikan dalam
melakukan prosedur percobaan.
Reaksi antara ion Ba2+ dengan ion sulfat menghasilkan larutan
yang berwarna putih keruh dan terdapat endapan putih banyak.
Reaksi yang terbentuk adalah :
Ba2+ (aq) + SO42- (aq) → BaSO4 (s)
Ksp = 1. 10-9
Reaksi ni menghasilkan endapan barium sulfat (BaSO4).
Dilihat dari analisis diatas dan harga Ksp dapat
disimpulkan bahwa Mg2+ mudah larut dalam SO42+,
Ca2+ sedikit larut, dan Ba2+ sukar larut dalam ion SO42-.
Jadi garam-garam sulfat alkali tanah menunjukkan
penomena yang sebaliknya dari garam-garam hidroksida yaitu kelarutannya menurun
dengan kenaikan nomor atom atau makin kebawah makin sukar larut.
Kelarutan ion alkali tanah dalam ion sulfat (SO42-)
adalah :
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
·
Reaksi
antara alkali tanah dengan ion CO32-
Reaksi anatara ion Mg2+ dengan ion Carbonat menghasilkan larutan
yang agak keruh dan terdapat endapan putih sedikit (+). Reaksinya adalah:
Mg2+ (aq) + CO32- (aq) → MgCO3
(s)
Reaksi
ini menghasilkan magnesium karbonat yaitu zat padat putih yang sedikit larut
dalam air.
Berdasarkan
literatur Ksp MgCO3 adalah 1.10-5.
Reaksi anatara ion Ca2+ dengan ion Carbonat menghasilkan larutan
putih keruh dan terdapat endapan putih agak banyak (++). Reaksinya adalah:
Ca2+ (aq) + CO32- (aq) → CaCO3
(s)
Berdasarkan
literatur Ksp CaCO3 adala 4,8 . 10-9.
Reaksi anatara ion Ba2+ dengan ion Carbonat menghasilkan larutan
putih keruh pekat dan terdapat endapan putih banyak (+++). Reaksinya adalah:
Ba2+ (aq) + CO32- (aq) → BaCO3
(s)
Reaksi ini menghasilkan endapan barium karbonat
(BaCO3). Berdasarkan literatur Ksp BaCO3 adalah 8,1 .10-9.
Menurut analisis di atas menunjukkan bahwa
garam-garam karbonat praktis tidak larut dalam air. Berdasarkan harga Ksp,
kelrutan ion logam alkali tanah dalam ion karbonat dapat diurutkan sebagai
berikut:
Mg2+ > Ca2+ > Ba2+
Jadi ion Mg2+ lebih mudah larut dalam ion
karbonat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang
dilakukan dapat diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:
1.
Magnesium
bereaksi lambat dengan air dingin dan sedikit lebih cepat dengan air panas
(suhu mempengaruhi laju reaksi)
2.
Logam
alkali tanah yang berupa senyawa oksida atau hidroksida bila direaksikan dengan
air menghasilkan larutan yang bersifat basa. Sifat basa semakin meningkat
dengan bertambahnya nomor atom dalam 1 golongan.
3.
Pada
hidrolisis klorida menghasilkan gas asam klorida (HCl) urutan keasaman yaitu
MgCl2 > CaCl2 > BaCl2. Semakin kecil jari-jari atom unsur alkali tanah
sifat keasamannya semakin meningkat.
4.
Kereaktifan
logam alkali tanah meningkat dari atas ke bawah seiring dengan meningkatnya
nomor atom.
5.
Kelarutan
senyawa alkali tanah yaitu:
a.
Dalam
satu golongan dari atas ke bawah makin mudah larut dalam ion hidroksida.
Mg2+ <
Ca2+ < Ba2+
b.
Dalam
satu golongan dari atas ke bawah makin sukar larut dalam ion sulfat
Mg2+ >
Ca2+ > Ba2+
c.
Dalam
satu golongan dari atas ke bawah makin sukar larut dalam ion karbonat
Mg2+ >
Ca2+ > Ba2+
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil percobaan dan
praktikum yang telah dilakukan, maka saran-saran yang dapat kami berikan yaitu:
1. Dalam
melakukan praktikum hendaknya lebih hati-hati dan teliti terutama dalam
melakukan prosedur kerja dan pengamatan terhadap hasil reaksi.
2. Sebaiknya ketika melakukan percobaan ini menggunakan alat
pengaman seperti masker dan sarung tangan.
3. Agar
praktikum berjalan lancar sebaiknya tidak ribut pada saat melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad,
Hiskia dan Irfan Anshory. 1999. Kimia
SMU 3. Erlangga : Jakarta.
Anshory. Irfan. 1998. Kimia
SMU 3. Erlangga : Jakarta
Intiadmojo, Maksum. 1987. Kimia Anorganik 1. PMIPA IKIP : Malang
Keenan. 1984. Kimia
Univerisitas Jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Mahdian dan
Parham Saadi. 2012. Panduan Praktikum
Kimia Anorganik. Banjarmasin : FKIP UNLAM
Soeharto.
1994. Pengantar Kimia Anorganik.
ITB :: Bandung.
LAMPIRAN
1.
Tulis
persamaan reaksi yang terjadi.
Jawab:
Ca (s) + 2 H2O → Ca(OH) 2 (s) + H2(g)
Mg (s) + 2 H2O → Mg(OH) 2 (s) + H2(g)
2.
Bandingkan
kereaktifan unsur-unsur ini dalam air.
Jawab:
Mg dalam bentuk serbuk lebih reaktif dari Mg (pita) dan
Ca. Mg serbuk >Mg pita > logam Ca.
3.
Dalam
reaksi terjadi logam alkali tanah bertindak sebagai reduktor. Zat apakah yang
direduksi dalam reaksi ini.
Jawab:
Zat yang direduksi adalah gas H2
Mg + 2 H2O → Mg(OH) 2 + H2
0
+1
+2 0
Mg → Mg(OH) 2 Oksidasi
2 H2O → H2 Reduksi
4.
Bagaiman
perubahan pH dari masing-masing tabung.
Jawab:
Perubahan PH pada masing-masing tabung
a. MgO + H2O pH = 9
b. Ca(OH) 2 + H2O
pH = 11
c. Ba(OH) 2 + H2O pH
= 13
5.
Tulis
persamaan reaksi ion.
Jawab:
Mg2+ + H2O → Mg(OH)2 (s)
Ca2+ + H2O → Ca(OH)2 (s) + H2 (g)
Ba2+ + H2O → Ba(OH)2 (s) + H2 (g)
6.
Apakah
sama hasilnya jika sebagai pengganti magnesium oksida digunakan magnesium
hidroksida?
Jawab:
Jika Mg(OH)2 sebagai pengganti MgO hasilnya
akan sama yaitu Mg(OH) 2 yang
larut dalam air
Mg2+ + H2O → Mg(OH) 2 + H2
7.
Bandingkan
kekuatan sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion.
Jawab:
Sifat basa hidroksida dengan jari-jari ion
Mg(OH)2 < Ca(OH)2
< Ba(OH)2
8.
Apakah
ada klorida yang terhidrolisis? Apakah ada kecenderungan dalam hidrolisis?
Jawab:
Ada klorida yang terhidrolisis yaitu Ca dan Ba yang ditandai dengan adanya gas HCl.
9.
Klorida
manakah yang lebih bersifat kovalen?
Jawab:
Klorida yang lebih bersifat kovalen ialah
Ba dan Ca.
10. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada percobaan
kestabilan thermal karbonat!
Jawab:
a.
MgCO3 (s) → MgO (s) + CO2 (g)
pemanasan
b.
CaCO3 (s) → CaO (s) + CO2
(g)
pemanasan
c.
BaCO3 (s) → BaO (s) + CO2
(g)
pemanasan
11.
Bagaimanakah
urutan kecenderungan kestabilan thermal dari karbonat alkali tanah?
Jawab:
Urutan
kecenderungan kestabilan thermal karbonat alkali tanah adalah sebagai berikut:
CaCO3 < BaCO3